Penulis: Nabila Ummu Anas
Muslimah News, PENDIDIKAN REMAJA — Dakwah adalah amal mulia yang diwajibkan oleh Allah Swt. atas setiap muslim yang mukalaf. Remaja muslim pun harus melaksanakan dakwah, yakni menyampaikan Islam kepada orang lain agar mereka paham Islam dan berperilaku sesuai aturan Islam.
Dakwah yang Rasulullah ﷺ contohkan adalah dakwah yang dilakukan secara berjemaah, tidak sendiri-sendiri. Tujuannya agar Islam dan kaum muslim mulia dengan diterapkannya Islam di semua lini kehidupan manusia.
Sesungguhnya, jemaah dakwah tidak hanya para orang dewasa, tetapi juga para remaja muslim. Oleh karena itu, sinergi dakwah harus ditargetkan oleh orang tua dan keluarga.
Mempersiapkan remaja muslim menjadi pengemban dakwah Islam kafah merupakan kebutuhan mendesak kini. Ini karena serangan pemikiran Barat sangat masif dalam menjauhkan generasi umat muslim dari Islam kafah. Target mereka adalah diadopsinya Islam versi Barat atau Islam moderat oleh generasi muda kaum muslim. Barat juga menginginkan remaja muslim menjadi asing dengan pegangan hidupnya, yaitu Al-Qur’an dan Sunah.
Remaja yang Beriman dan Taat Syariat
Seharusnya, umat muslim tidak menunggu tua baru mempelajari Islam kafah. Ini karena Allah Swt. memerintahkan kepada kaum muslim yang beriman agar masuk ke dalam Islam secara kafah (keseluruhan). Artinya, ketika seorang muslim telah akil balig, wajib baginya untuk memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan Islam Kafah.
Allah Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al Baqarah: 208).
Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah Taala berfirman menyeru para hamba-Nya yang beriman kepada-Nya, serta membenarkan Rasul-Nya untuk mengambil seluruh ajaran dan syariat, melaksanakan seluruh perintah, dan meninggalkan seluruh larangan sesuai kemampuan mereka.” (Tafsir Ibn Katsir 1/335).
Menapaki Jalan Dakwah Rasulullah ﷺ
Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan ia banyak menyebut nama Allah.” (QS Al-Ahzab: 21).
Rasulullah ﷺ bersinergi dengan kaum muda dalam menyebarluaskan risalah Islam. Berawal dari Rasul membina mereka di rumah Arqam bin Abi Arqam. Di antara sahabat remaja, ada Ali bin Abi Thalib yang saat itu berusia 10 tahun dan Arqam yang berumur 15 tahun. Ayat Al-Qur’an diajarkan oleh Rasulullah saw. kepada mereka. Tidak sekadar dihafal, tetapi juga dipahami ayat demi ayatnya, serta diamalkan. Ini karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup manusia di dunia agar selamat melaluinya hingga mencapai surga.
Selain dibina, keberanian para sahabat pun ditempa dalam menyampaikan Islam. Awalnya secara sembunyi-sembunyi kepada kerabat dan sanak keluarga mereka, hingga kemudian turun perintah Allah untuk mendakwahkan Islam secara terbuka.
Allah Swt. berfirman, “Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.” (QS Al-Hijr: 94).
Dengan Berjemaah, Dakwah Makin Kuat
Berbagai hambatan dan tantangan dakwah mengadang Rasulullah ﷺ dan para sahabat, termasuk yang berusia muda. Namun, semua itu tidak menyurutkan langkah dakwah mereka. Keimanan dan ketaatan para sahabat kukuh hasil pembinaan yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ.
Kemudian, Rasul saw. mengutus seorang pemuda, yakni Mush’ab bin Umair untuk mendakwahi para tokoh di Madinah. Hasilnya, masyarakat Madinah bersedia untuk menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai pemimpin mereka dan berikrar taat kepada Islam kafah saja. Mereka pun meninggalkan keyakinan dan cara pandang sebelumnya yang menyekutukan Allah Swt. dengan selain-Nya.
Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Baqarah: 218).
Di samping itu, makin banyak masyarakat yang bergabung dan bersinergi dalam jemaah dakwah, maka dakwah pun makin kuat dan menguatkan. Di sinilah pentingnya umat muslim bersinergi dengan kalangan muda, termasuk remaja dalam amal dakwah.
Bersinergi dengan Remaja akan Melajukan Dakwah
Langkah dakwah Rasul ﷺ ini harus dipahami oleh keluarga muslim karena adanya kewajiban untuk mengikuti Rasulullah ﷺ. Zaman boleh berbeda, tetapi persoalan kehidupan manusia pada hakikatnya tetap sama, yaitu tentang terpenuhinya fitrah lahiriahnya berupa kebutuhan jasmani dan naluri. Kaum muslim harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut sesuai tuntunan Islam, bukan berdasarkan arahan kapitalisme sekuler nan liberal.
Apalagi pada era digital hari ini, gadget sangat lekat dengan kehidupan remaja. Seharusnya gadget dijadikan media penyampai risalah Islam di dunia nyata maupun ruang maya. Jangan sampai fasilitas gadget yang disediakan orang tua menjadi sia-sia karena menguasai waktu dan pikiran remaja muslim.
Remaja muslim adalah generasi muda umat Islam yang harus dilindungi akan berbagai potensi yang dimilikinya dari terkaman sistem sekuler kapitalisme liberal dengan berbagai wajah manisnya, baik berupa moderasi beragama, hedonisme, dan sebagainya.
Orang tua dan keluarga harus merangkul fisik dan mental remaja muslim agar terang bagi mereka visi hidup yang benar sesuai panduan Islam. Orang tua dan keluarga juga harus memberdayakan potensi remaja dalam dakwah Islam kafah. Orang tua bisa mulai membina remaja dengan mengukuhkan akidah dan ketaatan mereka dengan syariat Islam. Kemudian, mendakwahkan Islam kafah bersama remaja, baik secara langsung melalui berbagai forum tatap muka, maupun melalui berbagai konten kreatif di dunia maya.
Sinergi dakwah yang tulus dan berkelanjutan dari orang tua dan keluarga kepada remaja muslim akan mengantarkan mereka meraih kemudahan menggenggam dunia sebagai sarana yang akan melancarkan jalan menuju surga-Nya. Kaum muslim harus berjuang bersama mengembalikan Islam kafah dalam kehidupan manusia guna meraih bahagia yang sesungguhnya di akhirat kelak. Wallahualam. [MNews/YG]
source
Tulisan ini berasal dari website lain. Sumber tulisan kami sertakan di bawah artikel ini.
Comment here